A.
Latar
Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia
1. Pengertian
kolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme adalah perluasan wilayah
dengan membentuk negara-negara koloni di seberang lautan dan tunduk pada negara
induk, sedangkan imperialisme adalah perluasan wilayah sampai diluar batas
wilayah negara aslinya. Contoh kekuasaan kolonial Inggris di India, Malaysia,
Singapura, Kolonialisme Perancis di Indo Cina kolonialisme Belanda di
Indonesia, dan contoh imperialisme: Jepang di Indo Cina, Myanmar, Philipina
,dan Indonesia, Jerman menguasai Eropa, Italia menguasai daerah sekitar laut
Tengah.
2. Latar
belakang kedatangan bangsa Barat
a.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan
Turki tahun 1453
b.
Ingin membuktikan bahwa bumi itu
bulat
c.
Kemajuan pengetahuan dan
teknologi seperti kapal, kompas dan meriam
d.
Hasrat untuk menjelajahi dunia
e.
Melanjutkan perang salib
f.
Tulisan Marcopolo dalam bukunya Book of Various experiences( keajaiban
dunia) yang berisi kisah perjalanan Marcopolo yang menceritakan bahwa daerah Asia alamnya sangat indah , subur dan memiliki banyak
kekayaan alam.
g.
Buku tulisan Tom Pires (Suma Orriental) yang mengatakan bahwa Asia tanahnya sangat subur dan iklimnya baik
h.
Mencari rempah-rempah sebagai
penghangat badan
i.
Mewujudkan 3 G yaitu Gold
(mencari emas/kekayaan), Glory (mencari kemuliaan /kejayaan) dan Gospel
(penyebaran agama Kristen).
Hal
diatas mendorong bangsa Barat berlomba melakukan penjelajahan samodra dan
berusaha mencari daerah Asia (Hindia Timur)
guna mendapatkan rempah-rempah, Walaupun mereka saling berebut wilayah. Mereka
tak segan segan memaksa penduduk pribumi untuk menjual hasil pertanian,
tambang, hasil hutan hanya kepada bangsa Barat yang paling pertama karena mereka merasa
menguasai daerah tersebut. Daerah-daerah yang mereka perebutkan adalah kawasan
Afrika, Asia
dan Amerika.
3. Penjelajahan
Samodra
Negara
pelopor penjelajahan samodra adalah Portugis dan Spanyol karena saat itu
keduanya merupakan negara adikuasa di Eropa. Sedangkan Inggris, Perancis,
Belanda, Jerman dan Italia menyusul pada
abad ke-17. Tokoh-tokohnya adalah
a. Portugis
: Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486), Vasco da Gama (Calicut
India 1498), Alfonso
D’albuquerque (Malaka 1511), Antonio D’Abreau dan Serao (Ternate-Maluku 1512),
Carbal (Brasilia)
b.
Spanyol : Christophorus Colombus dan Amerigo Vespuci (Kep. Bahama dan
mengelilingi Amerika utara), Pizarro (Peru),Hermando
Cortez (Mexico
1519), Ferdinand Magelhaenz (Kep. Massava 1486 /Philipina perjalanan
dilanjutkan Kapten Sebastian Del
Cano ke Tidore Maluku (1521) dan pulang lewat jalan Portugis. Dialah yang dapat
membuktikan bahwa bumi itu bulat (LKS Cerah kelas VII)
c. Inggris
: Francis Drake (mengelilingi dunia 1577-1580), William Dampier (pantai barat Australia), James Cook (pantai timur Australia), Mattew Flinders (membuat peta Australia dan mengelilingi benua Australia)
d.Belanda
: Cornelis De Hautman (5 Juni 1596 di
Sumatera dan 23 Juni di Banten), Abel Tasman (Tasmania,
Fiji
dan Selandia Baru).(Dini Susanti .IPS Sejarah Bilingual kelas 8 : 10)
Akibat
penjelajahan samodra adalah daerah yang ditemukan menjadi tanah jajahan bangsa
penemu, bangsa Asia mengenal tanaman baru yang dibawa bangsa Eropa seperti
kopi, coklat, penduduk asli mengenal senjata api dan minuman keras (anggur),
berkembangnya agama Katholik dan Kristen Protestan, dan budaya Barat lain
seperti cara berpakaian, alat musik,dll.
B.
Proses
Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia
1.
Kedatangan
bangsa Portugis dan Spanyol
Portugis
setelah menguasai Malaka (1511) daerah
pasar perdagangan terbesar di Asia tenggara
bermaksud untuk menguasai pusat rempah-rempah di Maluku. Maka diutuslah Antonio
D’Abreau dan Francisco Serao ke Maluku. Mereka tiba di Ambon,
Ternate dan Tidore tahun 1512. Portugis kemudia memperkuat kekuasaan di Maluku
dengan cara membangun pabrik-pabrik di Bacan dan Ternate, mendirikan benteng Sao Paulo, mengganti S.
Tabariji yang hendak melawan Portugis. Tahun 1521 Kapen Sebastian del Cano dari
Spanyol tiba di Maluku dan membantu Tidore melawan Ternate yang dibantu
Portugis tetapi kalah maka tahun 1529
mereka dipaksa menandatangani perjanjian Saragosa dengan isi kesepakatan Spanyol harus meninggalkan Maluku menuju
Philipina sedangkan Portugis tetap di Maluku. Di Maluku Portugis melakukan
monopoli perdagangan sehingga menimbulkan penderitaan rakyat, keadaan ini
menyebabkan terjadinya perlawanan rakyat dipimpin S. Hairun, tetapi dapat
diatasi kemudian muncul lagi perlawanan dipimpin S.
Baabullah yang menyebabkan Portugis menyingkir ke Timor-Timur.
2. Kedatangan bangsa Inggris
Kedatangan
bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Covendish
pada tahun 1579 mereka berhasil membawa rempah-rempah dari Maluku dan lewat
kongsi dagangnya yaitu EIC, Inggris berhasil menjalin hubungan dagang dengan
Aceh, Jayakarta, Banjar, Maluku dan Makasar. Tetapi Inggris tidak berhasil
menanamkan pengaruh di Indonesia
karena ketidaksenangan rakyat terhadap EIC yang memaksakan cara dagang menurut
aturannya sendiri
3.
Kedatangan
bangsa Belanda
Belanda
tiba di Indonesia
tahun 1595 dipimpin Cornelis de Hautman dan Pieter Keyzer. Latar belakang Belanda pergi ke dunia timur adalah karena ia
tidak boleh berdagang di Lisabon pusat rempah-rempah di Eropa Maka
bebrbekal buku Intinerario karya Jan
Huygen van Linschoten akhirnya Belanda memberanikan diri menjelajahi samodra
menuiju ke dunia Timur. Maka pada tahun 1596 Belanda tiba di Banten dipimpin
Cornelis De Hautman. Karena kecongkaan Cornelis, Belanda di usir dari Banten.
Perjalanan kedua dipimpin oleh Jacob Van
Neck dan Warwijk. Mereka sampai di
banten 1598 dan perjalanan dilanjutkan ke Ambon.
Di Ambon para pedagang Belanda membentuk kongsi dagang yaitu VOC.
C.
Perkembangan
Kekuasaan Barat Di Indonesia
1.
Terbentuknya
VOC
Tanggal 20 Maret 1602 John van Olden
Barnevalt membentuk VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan
Dagang Hindia Timur .Latar belakang didirikannya
VOC adalah : Semakin banyaknya para pedagang Belanda yang datang ke Indonesia,
terjadi nya persaingan dagang antar pedagang Belanda , untuk menghadapi
persaingan dagang de ngan kongsi dagang bangsa lain, banyaknya perlawanan dari
rakyat Indonesia yang menen tang eksistensi Belanda, dan keinginan memperluas
pengaruh dan memperbesar kekuasaan.
Tujuan dibentuk VOC adalah : menghindari
terjadinya persaingan dagang antar bangsa Belanda , menghadapi persaingan
dengan persekutuan dagang Inggris (EIC)
dan Perancis di Indo Cina, untuk menghadapi perlawanan dari rakyat Indonesia, untuk
mengokohkan kekuasaannya di Indonesia, untuk mencari dana guna mendukung
keuangan negara Belanda
Adapun hak-hak istimewa (Octroi) VOC
adalah: memonopoli perdagangan, memelihara angkatan perang, menyatakan perang,
mengadakan perjanjian, mengangkat pegawai, hak untuk memberi pengadilan, dan hak
untuk mencetak dan mengedarkan mata uang
Gubernur Jendral VOC pertama Pieter Both (1610-1614) berpusat di
Ambon.Langkah pertama yang dilakukan Belanda adalah menguasai Maluku dan
merebut Benteng New Victoria milik Portugis dan berhasil di wujudkan pada tahun
1605 yang menjadi tonggak kekuasaan Belanda di Indonesia. Setelah Ambon
dikuasai, Jacob Van Neck dan Wybrec van Warwyick berusaha mendekati Sultan
Banten dengan sikap lebih baik dan berhati-hati akhirnya Belanda diterima
masyarakat Banten. Gubernur Jenderal VOC kedua JP Coen berhasil merebut
Jayakarta 30 Mei 1619 kemudian namanya diganti menjadi Batavia dan dijadikan
pusat VOC yang baru.
Tanggal 31 Desember 1799 VOC di bubarkan
dan langsung dibawah kekuasaan pemerintahan Belanda (Republik Bataaf) .VOC bubar disebabkan oleh : kesulitan
ekonomi dan cenderung bangkrut, kalah bersaing dengan kongsi dagang Perancis
dan Inggris, menurunnya daya beli masyarakat Indonesia, munculnya perdagangan
gelap menembus monopoli dagang Belanda, pegawai VOC banyak melakukan korupsi, VOC
banyak mengeluarkan biaya cukup besar untuk perang, VOC tidak mampu lagi
menggaji pegawai dan tentara, wilayah kekuasaan VOC yang terlalu luas butuh
dana tidak sedikit untuk mempertahankannya.
2.
Kekuasaan
Republik Bataaf di Indonesia
Seiring dengan dikuasainya
kerajaan Belanda oleh Perancis, Napoleon Bonaparte menugas kan saudaranya yaitu Louis Napoleon untuk
menjadi raja di kerajaan Belanda maka terbentuklah Republik Bataaf di Belanda
atau pemerintahan Belanda pro Perancis. Sedangkan raja Belanda Willem V
berhasil melarikan diri dan minta perlindungan raja Inggris dengan jaminan
Inggris boleh menguasai tanah jajahan di Indonesia dengan merebutnya dari
kekuasaan Daendels sampai Kerajaan Belanda kembali dikuasai..
Pemerintah Belanda pro Perancis
menugaskan Daendels dengan tugas: mempertahankan Indonesia dari serangan Inggris, menjalankan
pemerintahan kolonial Belanda pro Perancis di Indonesia, mencari dana untuk
menjalankan pemerintahan serta untuk diserahkan ke negeri Induk
Untuk
melaksanakan tugas Daendels berusaha
memiliki tentara dan benteng pertahanan yang kuat, dan dana banyak yang
diambil dari rakyat Indonesia
sendiri, karena tidak mungkin menggan tungkan
bantuan dari negara Belanda di Eropa dan justeru Ia yang harus mengirim dana ke
Eropa.
Kebijakan-kebijakan
Daendels di Indonesia :
1.
Bidang pertahanan dan keamanan
a.
Membangun benteng pertahanan
b.
Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan ujung kulon
c.
Meningkatkan jumlah tentara
d. Membangun
jalan dari Anyer sampai Panarukan sejauh 1.100 km dengan cara kerja rodi..
Fungsinya untuk mem perlancar arus transportasi, komunikasi dan pengiriman
tentara
e.
Membangun pabrik-pabrik senjata
2. Bidang pemerintahan
a.
Memperbaiki gaji para pegawai dan
memberantas korupsi
b.
Membagi pulau Jawa menjadi 9 daerah
prefektur yang dipimpin prefek dan membawahi para Bupati tetapi tunduk pada
gubernur jendral
c.
Mengubah kedudukan bupati dari penguasa
feodal menjadi pegawai pemrintah dengan cara digaji
d.
Mendirikan badan-badan pengadilan yang
akan mengadili orang Indonesia
sesuai adapt istiadatnya
e.
Merombak sistem pemerintahan feudal
menjadi sistem pemerintahan Barat yang modern
f.
Menjadikan Batavia sebagai pusat
pemerintahan
g.
Menyederhanakan upacara di keraton
Yogyakarta dan Surakarta
3. Bidang sosial ekonomi
a.
Contingenten yaitu kewajiban rakyat
menyerahkan hasil bumi sebagai pajak kepada pemerintah
b.
Verplichte Leverantie yaitu kewajiban
rakyat menjual hasil panen hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang
telah ditentukan.
c.
Prianger Stelsel yaitu kewajiban
penduduk Priangan untuk menanam kopi
d.
Kerja rodi yaitu kerja paksa bagi
penduduk untuk membuat jalan raya Anyer Panarukan
e.
Menjual tanah-tanah Negara kepada pihak
swasta atau partikelir (landelijk
Stelsel)
Daendels
akhirnya ditarik ke negara Belanda dengan alasan untuk menjadi tentara yang
akan dikirimkan guna menghadapi Rusia. Adapun alasan sebenarnya karena ia telah
berani menjual tanah negara kepada swasta atau partikelir. Ia kemudian
digantikan oleh Jan Willem Janssen yang semula menjabat Gubernur Jendral di
Tanjung Harapan. Dibawah kekuasaanya Indonesia jatuh ke tangan Inggris
3.
Kekuasaan
Inggris di Indonesia
Indonesia
jatuh ke tangan Inggris ditandai dengan kapitulasi
tuntang yaitu penyerahan tanpa syarat Belanda pro perancis kepada Inggris
(Jan Willem Janssen dengan Raffles). Isi Kapitulasi Tuntang adalah seluruh
kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara harus diserahkan Inggris, Hutang
pemerintah Belanda tidak diakui Inggris, pulau Jawa, Madura, dan semua
pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi kekuasaan Inggris.
Usaha-usaha
Raffles di Indonesia :
a. Di
Bidang pemerintahan
1.
Menghapuskan kasultanan Banten dan Cirebon
2.
Menciptakan 4daerah pengawasan yaitu
Jawa,Sumatera, Malaka,Maluku
3.
Membagi pulau Jawa dan Madura menjadi 16
daerah karesidenan dipimpin seorang residen,
4.
Peran dan kedudukan Bupati digantikan
asisten residen sedang Bupati dijadikan pegawai pemerintah dengan cara digaji.
5.
Menjual tanah Negara di
Kerawang,Priangan, Semarang, dan Surabaya kepada pihak
swasta
b.
Di bidang ekonomi
1.
Melaksanakan sistem sewa tanah dan pajak
tanah (land rent) nanti menjadi dasar perkembangan sistem perekonomian uang
2.
Menghapuskan pajak dan penyerahan wajib
hasil bumi
3.
Menghapuskan kerja rodi dan perbudakan
4.
Menghapuskan sistem monopoli
5.
Meletakkan desa sebagai unit
administrasi penjajahan
6.
Pajak tanah ditetapkan ½ dari hasil
(tanah subur) dan ¼ dari hasil (tanah yang kurang subur)
Program
sistem sewa tanah atau land rente ini gagal karena: kepala desa punya kekuasaan
besar untuk menentukan jenis tanah , tidak ada dukungan dari para Bupati, belum
adanya pengukuran tanah secara tepat, sulit menentukan besarnya pajak tanah, Bupati
kembali berperan seperti pada masa VOC yaitu sebagai penguasa, kerja rodi dan
perbudakan sulit dihapuskan walaupun jumlahnya semakin berkurang.
Dampak positif kebijakan Raffles adalah Indonesia mulai mengenal sistem
perekonomian menggunakan uang sebagai alat tukar.
Akhir
kekuasaan Inggris di Indonesia ditandai
dengan penandatanganan Konvensi London tanggal 19 Agustus 1814 antara John
Fendell dari Inggris dengan Belanda yang diwakili Mr. Elout, Baron Van der
Capellen dan Buyske yang isinya Belanda
memperoleh kembali tanah jajahannya yang direbut Inggris termasuk wilayah
Indonesia. Berdasar kesepakatan tersebut Inggris mengembalikan Indonesia
kepada Belanda pada tahun 1816 dan sebagai gantinya Inggris memperoleh daerah
kekuasaan Belanda di India. (Matroji: 1-8)
Jasa-jasa Raflles
yaitu : menulis buku History of Java, menemukan bunga Raflesia Arnoldi (bunga
bangkai),merintis terbentuknya kebun raya Bogor,
menghapus sistem perbudakan.
4. Kekuasaan Belanda di Indonesia
a. Masa pelaksanaan sistem tanam paksa
Pengganti
Raffles adalah Gubernur Jenderal Baron Van Der Capellen dari Belanda. Di masa
kekuasaanya diterapkan kebijakan politik liberal namun mengalami kegagalan. Hal
ini disebabkan oleh :
1.
Kebijakan politik liberal tidak sesuai
dengan sistem feodal di Indonesia
2.
Struktur birokrasi feodal yang panjang
menyebabkan pemerintah tidak dapat berhubungan langsung dengan rakyat
3.
Kas negeri Belanda mengalami defisit
karena beban utang yang banyak dalam perang 80 tahun dengan Spanyol dan
lepasnya daerah penopang ekonomi Belanda yaitu Belgia .
Tahun 1830 Indonesia di bawah kekuasaan Gubernur
Jenderal Van den Bosch dengan tugas utama mencari dana untuk menutup
hutang-hutang Belanda . Penyebab defisit keuangan Belanda adalah terjadinya
perang koalisi Inggris melawan Perancis dimana Belanda memihak Inggris,perang
kemerdekan untuk melepaskan dari Spanyol, terjadinya perang paderi, dan perang
Diponegoro di Indonesia. Maka untuk menutup hutang dilaksanakanlah Cultuur
Stelsel atau politik tanam paksa dengan aturan sebagai berikut :
a.
Penduduk menyediakan sebagian tanah
mereka untuk ditanami tanaman perdagangan
b.
Tanah untuk tanaman perdagangan tidak
boleh melebihi dari 1/5 tanah penduduk
c.
Waktu untuk menanam perdagangan tidak
boleh melebihi waktu tanam padi
d.
Tanah untuk tanaman perdagangan
dibebaskan dari pajak
e.
Hasil tanaman perdagangan diserahkan
pemerintah bila melebihi ketentuan dikembalikan
f.
Kegagalan panen yang bukan disebabkan
petani ditanggung pemerintah
g.
Penduduk yang tidak punya tanah wajib
bekerja di tanah pemerintah selama 66 hari
h. Penanaman
tanaman perdagangan diawasi oleh penguasa lokal
Sistem tanam paksa telah menyebabkan
penderitaan bagi bangsa Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh adanya Cultuur
Procenten yaitu imbalan atau hadiah bagi yang dapat menyerahkan hasil
melebihi dari ketentuan yang di tetapkan.
Cultuur procenten telah mendorong para
pengawas lokal saling berlomba untuk meningkatkan hasil tanaman
perdagangan.Akibatnya terjadi banyak penyimpangan dari ketentuan pokok aturan
tanam paksa seperti :
a.
Tanah untuk tanaman perdagangan melebihi
dari 1/5 tanah penduduk
b.
Waktu untuk menanam perdagangan melebihi
waktu tanam padi
c.
Tanah untuk tanaman perdagangan
dikenakan pajak
d.
Hasil tanam perdagangan diserahkan
pemerintah bila lebih dari ketentuan
tidak dikembalikan
e.
Kegagalan panen yang bukan menjadi
tanggungan petani
Akibat tanam paksa adalah: Belanda
menjadi makmur, Belanda dapat melunasi hutang-hutangnya bahkan dapat membangun kota Amsterdam, sedangkan
dampak positifnya adalah Indonesia
mengenal berbagai macam tanaman perdagangan selain penderitaan,kesengsaraan dan
kelaparan yang dialami oleh bangsa Indonesia .
Reaksi terhadap pelaksanaan tanam
paksa: kemenangan kaum liberal dalam parlemen menyebabkan STP (sistem tanam
paksa) dihapus diganti sistem ekonomi liberal
Kekejaman STP diketahui dari : Edward Douwes Dekker lewat bukunya Max
Havelaar dengan nama samaran Multatuli, Frans
van der Putte lewat buku berjudul Zuicker Contracten (Kontrak-kontrak gula)
yang berisi penyelewengan aturan tanam paksa dan
Baron van Hoevel yang memprotes sistem tanam paksa melalui parlemen di negeri
Belanda.
b.
Pelaksanaan
sistem politik ekonomi Terbuka / politik
liberal
Akhirnya pemerintah Belanda mulai
menghapuskan tanam lada (1860), tanam nila dan teh (1865) Hapusnya tanam paksa di
tandai dengan keluarnya Suiker Wet atau
undang-undang gula dan UU Agraria 1870
yang isinya tanah adalah milik rakyat dan melarang perpindahan hak milik rakyat
pada Asing kecuali menyewa dan masuknya usaha swasta serta modal asing di Indonesia. (Matroji:11-12)
Untuk memperlancar usaha swasta ini
dibangun jalan raya, jembatan, jalan kereta api (1873), saluran irigasi dan
benteng pertahanan dengan cara kerja paksa.
Pengaruh
positif politik liberal di Indonesia :
Berkembangnya paham liberal yang menentang
kekuasaan
raja yang sewenang-wenang, munculnya pengusaha swasta,
hapusnya politik tanam paksa (1870), masuknya modal asing ke Indonesia, pembangunan
sarana-prasarana seperti jalan raya saluran irigasi, jalan kereta api, jembatan
, tanah perkebunan semakin luas, penduduk kota semakin padat, munculnya kaum
buruh, rakyat pedesaan semakin mengenal pentingnya uang sebagai alat tukar.
Akibat
negatif pelaksanaan politik liberal adalah: gaji yang diterima buruh kecil,
para pekerja terikat kontrak sehingga tidak bisa melepaskan diri dari
pekerjaannya, adanya peraturan Poenale Sanctie yaitu pemberian sanksi/hukuman
bagi para buruh yang melarikan diri bila tertangkap mereka diberi hukuman berat
mulai dari hukuman badan maupun penjara. Poenale Sanctie akhirnya dihapuskan
setelah munculnya pamlet yang berjudul De Milioener van Deli
(Jutawan-Jutawan dari Deli ) yang ditulis Van den Brand yang menimbulkan kemarahan
dari masyarakat Belanda, dan terdesaknya usaha kerajinan rakyat oleh barang
impor.
Sistem ekonomi liberal dan tanam paksa
tetap tidak jauh beda persamaannya kedua-duanya tetap menimbulkan penderitaan
bagi bangsa Indonesia,
sedangkan perbedaanya sistem tanam paksa dilakukan oleh pemerintah sedangkan
sistem ekonomi liberal dilakukan swasta.
c. Masa politik etis
Pelaksanaan
sistem ekonomi terbuka menimbulkan protes dan kritik keras untuk menghapus
sistem usaha swasta dan lahirlah politik Etis atau politik Balas Budi. Ini berkat perjuangan A.Keyper, Van Den Berg dan Van
De Venter lewat bukunya berjudul “Een
Eresschuld” atau Hutang Kehormatan.Ia
mengusulkan untuk memperbaiki nasib rakyat
Indonesia
perlu dilaksanakan : irigasi, educatie
(pendidikan) dan migrasi.
Dalam
praktek pelaksanaan politik Etis masih jauh dari harapa
n.
Irigasi misalnya yang semula bertujuan mengairi sawah-sawah penduduk
diselewengkan untuk mengairi tanah-tanah perkebunan milik Belanda, migrasi
menjadi sarana pemerintah untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah dari Jawa
untuk ditempatkan di tanah-tanah perkebunan milik Belanda di luar Jawa. Edukasi
atau pendidikan terjadi diskriminasi antara Gbr.
Van De Venter anak orang Eropa dengan pribumi dan
hanya mereka yang mampu yang bisa sekolah seperti anak pejabat atau bangsawan.
Yang bisa dipetik dari pendidikan ini adalah munculnya kaum terpelajar yang
melahirkan organisasi pergerakan nasional yang akan memperjuangkan kemerdekaan lewat organisasi-organisasi modern.
messege by Indra Agasi :
Bagi kelompok saya, tolong ini di print ya ^^